Monday, July 30, 2012

PUASA

Sebuah kata terlintas di pikiran pada suatu siang yang terik di kota kelahiran.




Apa arti "Puasa" ya, jika dikaji menurut hurufnya...huruf hijaiyah tentunya.


Penasaran saya buka buka laptop dan inilah hasilnya...
Puasa (B. Indonesia) atau صوم - Shoum (B. Arab)


Terdiri dari 3 huruf yaitu  :


 ص (Sh) dalam susunan huruf hijaiyah berada pada urutan ke 14 
    atau jika dianalogikan sebagai urutan surat   
    adalah surat ke 14 - Ibrahim (Seorang Nabi yang berpikir  
    logis tentang keesaan Allah).


 و  (wau) Vokal dalam tulisan arab dituliskan dengan menggunakan  
    huruf wau yang dalam susunan abjad hijaiyah berada pada    
    urutan ke 26 atau disimbolkan sebagai nama surat adalah 
    Surat ke 26 - Asy Syuaraa - Para Penyair.


 م (Mim) dalam urutannya menempati urutan ke 24 atau jika  
    dianalogikan sebagai urutan surat adalah surat ke 24 atau  
    Surat An Nuur - Cahaya


Woow makin menarik ternyata, sekarang coba dijumlahkan angka pada surat-surat tersebut...


14 + 26 + 24 = 64


Jika angka 64 dianalogikan sebagai nomor surat maka Surat ke-64 adalah Surat At Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan).


Ada rasa sesak di sanubari...setelah tahu arti dari surat At Taghabun, jadi hank otak ini.


Setelah mencoba menggabungkan judul surat yang tersebut diatas, ada sebuah kesimpulan dari otak yang bebal ini, yang isinya kurang lebih :


"Puasa dilakukan seorang muslim dengan kesadaran akan ke-esa-an Allah dan berharap sesuatu dari Nya (harapan itu hanya Allah dan pelaku puasa sendiri yang mengetahuinya) sehingga akan memperoleh petunjuk (Cahaya) dari Allah sehingga pada saatnya nanti akan ditunjukkan kesalahannya".


Kok hampir mirip seperti yang diajarkan oleh guru agama waktu di SD-SMA dulu ya ? Kok penjumlahan dari surat yang diatas juga di surat yang ke-64 ?

Maha Besar engkau, Ya Allah..

Salam
Selamat Berpuasa.



Saturday, July 28, 2012

Mencoba mengerti makna SHALAT


Dalam kajian Al Quran dengan pendekatan huruf dan angka ada sebuah bahasan yang menarik yaitu tentang صلاة (Arab) atau Shalat (Indonesia).

Jika dipisahkan menurut susunan hurufnya, maka akan ada ulasan sebagai berikut :

ص (Sh) yang dalam urutan huruf hijaiyah (alif, ba, ta....dan seterusnya) berada di urutan ke 14.
Jika angka 14 dianggap sebagai nomer surat dalam Al Quran, maka akan ditemukan bahwa urutan ke-14 surat dalam Al Quran adalah Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim) yang seperti diketahui bahwa Rasul Ibrahim adalah Rasul yang mendirikan Kabah atau Kiblat untuk Shalat.
Rasul Ibrahim adalah juga seorang Rasul yang berpikir tentang Ke Esa an Allah secara logis.

ل (L) ada di urutan ke 23 dalam susunan huruf hijaiyah sama seperti ulasan diatas maka akan diketahui Surat ke 23 adalah surat Al Mu'minuun (Orang-orang yang beriman).
Maka jika diartikan secara bebas maka Shalat dilakukan oleh orang yang beriman.

و (A) ada di urutan ke 26 dalam susunan huruf hijaiyah atau surat ke 26 yaitu Surat As Syu'araa (Para Penyair). Produk dari penyair adalah syair, yang arti dari syair tersebut secara pasti hanya diketahui oleh pengarangnya.
Maka maksud dari laku/tujuan dari shalat tersebut hanya diketahui oleh pelakunya.

ة (T) ada di urutan ke 32 dalam susunan huruf hijaiyah sama seperti ulasan diatas maka akan diketahui Surat ke 32 adalah surat As Sajdah (Sujud/batas).
Jika diartikan secara bebas maka shalat adalah sujud kepada Allah, atau bisa juga diartikan untuk mengetahui batasan dalam diri seseorang dengan mengetahui kelemahan diri sendiri dan kelebihan orang lain.

Jika dijumlahkan angka dari surat-surat yang tersebut diatas :

14 + 23 + 26 + 32 = 95

Jika angka 95 dianalogikan sebagai nama surat maka akan diketahui bahwa surat ke 95 adalah surat At Tiin.
Yang ayat terakhirnya adalah QS 95:4

“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”

Maka terjemahan bebas mengenai shalat dalam kajian Al Quran dengan metode pendekatan huruf dan angka.

Shalat adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sadar dan logis untuk mengakui ke Esa an Allah dengan menghadap kiblat yang telah ditentukan (Ibrahim) yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah (Al Mukminuun) yang mana tujuan dari melakukan shalat tersebut hanya pelaku dan Allah yang mengetahuinya (Asy Syu'araa) agar tahu batasan dirinya yaitu kelemahan diri sendiri dan kelebihan orang lain (As Sajdah).

Dan hasil akhir dari shalat tersebut hanya Allah yang memberikan karena hanya Allah Ta Alla Hakim yang Paling Adil.