Ada dua jalan untuk mengenal Allah SWT :
PERTAMA : Mengenal Allah lewat akal
Akal
adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. Fungsi akal adalah untuk
berfikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an
yang menggugah akal untuk berfikir dan merenung, sehingga sampai pada
hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi (13:3/16:11/27:52)
Allah
sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya dan akan
memasukan mereka kedalam neraka jahanam kelak (7:179)
Ayat-ayat
Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam yaitu : ayat Allah yang
ada di alam ini (ayat kauniyah) dan ayat Allah yang ada di dalam Al
Qur’an (ayat Qur’aniyyah)
I. Ayat Kauniyyah
Sesungguhnya
banyak sekali fenomena-fenomena yang terdapat di mayapada ini yang
menunjukan kebesaran Allah (2:164/51:20,21/3:190,191)
Diantara
sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang ada
pasti ada yang mengadakan. Begitu juga alam semesta ini, tentu ada yang
menjadikannya (52:35)
Kalau
anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini sangat
tersusun rapi. Hal ini menunjukan bahwa di sana pasti ada kehendak agung
yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana
(67:3). Kita ambil beberapa contoh : seandainya matahari hanya
memberikan panasnya kepada bumi sebanyak setengah dari panasnya
sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan dan sendainya panasnya
bertambah setengah pastilah kita telah menjadi abu. Seandainya malam
lebih panjang sepuluh kali dari malam sekarang ini, tentulah matahari
pada musim panas akan membakar seluruh tanaman disiang hari dan di malam
hari seluruh tumbuhan membeku.
Bila
anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan
berbagai jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan
berkembang biak (24:25/6:38)
Semua
itu menunjukan bahwa di sana ada zat yang menciptakan membentuk,
menentukan rizkinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya
(29:20/21:30)
Bagaimana
pintarnya manusia tentu ia tidak akan dapat membuat makhluk yang hidup
dari sesuatu yang belum ada. Allah SWT menantang manusia untuk membuat
seekor lalat, jika mereka mampu (22:73, 74/46:4)
Ketika
kita mempelajari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang
sempurna dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya.
Bagaimana kita dapat memberikan argumentasi petunjuk ini? Bagaimana ia
dapat terwujud? Bagaimana ia dapat langgeng?
Sungguh disitu terdapat jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya zat yang memberi hidayah (petunjuk) (20:50)
Seorang bayi ketika dilahirkan ia menangis dan mencari putting susu ibunya. Siapa yang mengajari bayi tersebut ?
Seekor
ayam betina mengerami telurnya ia membolak-balikan telurnya, agar zat
makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan demikian telur
tersebut dapat menetas. Secara ilmiah akhirnya diketahui bahwa anak-anak
ayam yang sedang diproses dalam telur itu mengalami pengendapan bahan
makanan pada tubuhnya dibagian bawah. Jika telur tersebut tidak
digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang ada dalam tersebut tidak
merata, dengan demikian ia tidak bisa menetas. Siapa yang mengajarkan
ayam berbuat demikin ?
Akal
yang sehat akan berpendapat bahwa di sana pasti ada yang memberi
hidayah (petunjuk) dan Al Qur’an menerangkan bahwa zat yang meberi
hidayah itu adalah Allah yang menciptakan lalu memberi hidayah.
> Fenomena Pengabulan Do’a
Kita
sering mendengar seseorang yang ditimpa suatu musibah yang membuat
hatinya hancur luluh, putus harapan, lalu ia berdo’a menghadap Allah
SWT, tiba-tiba musibah itu hilang, kebahagiaanpun kembali dan datanglah
kemudahan setelah kesusahaan. Siapa yang mengabulkan doa?
Sudah
menjadi suatu yang logis bila seorang menghadapi bahaya pasti menghadap
Allah SWT dan berdoa. Firman Allah (17:67/10:22,23/6:63, 64). Siapa
yang mengabulkan doa itu?
Fenomena-fenomena
yang menunjukan adanya Allah sangat banyak sekali. Barang siapa yang
menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini, dan
memperhatikan penciptaan langit dan bumi serta manusia, pasti akan
menemukan dalil-dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah (41:53)
II. Ayat Qur’aniyyah
Ayat-ayat
Allah yang terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep hidup,
peraturan yang lengkap adalah merupakan mu’jizat yang riil yang
menunjukan akan adanya Allah
Mu’jizat itu terdapat pada :
- Keindahan penyampaiannya, ketinggian bahasanya dan kerapian susunan ayat-ayatnya, yang sampai kini tak seorang manusiapun yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat, Al Qur’an menantang siapa yang sanggup mendatangkan satu surat ataupun satu ayat yang semisal (2:23/10:38/11:13/17:88)
- Pemberitahuan Al Qur’an tentang hal ihwal kaum Aad, Tsamud, Kaum Nabi Luth, Tentang Maryam, Nabi Isa dll. (9:70/14:9/50:12, 13, 14)
Semua
itu datang lewat lisan seorang yang ummi – tidak bisa membaca tidak
bisa menulis – tidak pernah belajar kepada seorang guru serta tidak
pernah hidup ditengah masyarakat berilmu atau dilingkungan Ahli Kitab
(29:48). Semua itu menunjukkan bahwa Al Qur’an datang dari Allah SWT.
- Pemberitahuan Al Qur’an tentang kejadian-kejadian yang akan datang, persis seperti dikatakan Al Qur’an :
· Pemberitahuan Al Qur’an tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi (30:1,2,3)
· Janji
Allah kepada kaum Muslimin untuk menjadikan mereka pemimpin (khalifah)
di muka bumi sebagaimana ummat sebelum mereka (24:55). Dan janji Allah
itu betul-betul terjadi. Pada masa Nabi SAW kaum muslimin telah
menguasai jazirah Arab. Pada masa sahabat mereka telah menguasai dan
sampai ke Persia. Kemudian menguasai Romawi di Syam, Mesir dan
sekitarnya.
· Janji Allah kepada kaum muslimin dengan kemenangan pada perang Badar (8:7)
· Janji Allah kepada Rasul-Nya bahwa ia akan memasuki Masjid Haram (48:27)
· Pemberitahuan Al Qur’an bahwa Abu Lahab akan mati dalam keadaan musyrik.
Semua hal tersebut diatas terjadi sebagaimana dikatakan dalam Al Qur’an Al Karim.
- Penemuan ilmiah yang tidak mungkin akan ditemukan oleh seseorang yang ummi, yang tak pernah belajar, tidak bisa membaca dan menulis.
• Pemberitahuan Al Qur’an bahwa mulanya bumi dan langit satu, kemudian terpisah dari langit (21:30)
• Tentang asal kejadian manusia (22:5)
• Pemberitahuan Al Qur’an bahwa sumber rasa adalah urat syaraf yang terletak dibawah kulit (4:56)
• Pemberitahuan Al Qur’an tentang hampa udara bila manusia semakin tinggi naik ke langit (6:125)
• Pemberitahuan Al Qur’an bahwa bumi ini bundar (39:5)
Ini
sebagian penemu-penemu ilmiah yang tertera dalam Al-Qur’an yang
dibuktikan kebenarannya oleh sains dan teknologi modern. Dan ini sebagai
bukti kebenaran Al Qur’an dari Allah semata.
- Syari’at dan peraturan yang terkandung dalam Al Qur’an dapat kita lihat dari beberapa segi :
• Kelengkapan
peraturan tersebut (syumul). Tidak ada satu amal perbuatanpun dari yang
sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya kecuali Islam telah
menerangkan hukum dan caranya (6:38/16:89)
• Kesesuaian
di segala zaman dan tempat. Sebab Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk
bagi seluruh manusia sampai hari kiamat (21:107/34:28/7:158)
• Kekal sampai hari kiamat. Syariat Islam adalah syari’at yang kekal sampai hari kiamat (15:9)
No comments:
Post a Comment