Pikiran ku sejenak tertegun ketika
melihat sang pakar pemasaran itu berbicara, sebuah kisah yang membuka
mataku yang selama ini tertutup. Sang pakar itu bercerita dengan indahnya tentang
suatu ilmu yang sudah cukup lama saya pelajari di bangku kuliah.
Pikiranku sejenak menerawang
mengingat masa-masa kuliah dahulu, disanalah
awal mula saya mengenal marketing dengan istilah 4P nya yang terkenal.
Marketing mix mereka menyebutnya merupakan hasil dari proses sebelumnya
yaitu analisa kebutuhan pasar.
Ya, marketing selalu dimulai dengan
adanya kebutuhan di pasar terhadap suatu produk atau jasa. Setiap
manusia pasti memiliki need yang berbeda dan dari disinilah dimulai
proses narrowing down kebutuhan dengan memasukkan proses segmentasi dan
targetting.
Sang pakar terus bercerita gamblang
tentang need, suatu penjelasan yang sangat ringan tetapi mengandung arti
dalam apabila kita mau berpikir kritis dan menganalisa. Sang pakar itu
tidak lain adalah Allah SWT yang bercerita tentang kebutuhan dasar
manusia di dalam surat Ali Imran ayat 14 :
“Dijadikan kepada manusia kecintaan terhadap wanita, anak-anak, harta benda berupa emas, perak dan binatang ternak….”
Melalui surat itu, sang Pakar
memberikan suatu ilmu pemasaran berupa “apa saja sih kebutuhan dasar
manusia”. Dengan jelas kita dapat mengetahui bahwa kebutuhan dasar
manusia terbagi dalam tiga point besar yaitu :
1. Wanita
Ketika membaca surat ini, timbul pertanyaan dalam hati saya :
“Mengapa Wanita ?”,
“Mengapa Wanita di letakkan pada posisi pertama ? Bukan kedua atau ketiga ?”,
“Apakah ayat ini hanya untuk para lelaki ?
Mari kita analisa lebih dalam
dari sudut pandang ilmu pemasaran, wanita dijadikan salah satu kebutuhan
dasar manusia karena wanita di takdirkan memiliki keindahan dan
mencintai keindahan.
Seorang wanita selalu mencari cara agar dirinya
tampak indah, antara lain dengan memperindah diri dengan pakaian yang
indah, perhiasan ataupun dengan melakukan perawatan tubuh agar tampak
selalu indah.
Bagi seorang pemasar ulung, wanita adalah pasar yang
sangat potensial sehingga tidak heran kebanyakan produk dan jasa saat
ini mengarah kepada wanita.
Sebut saja salon, butik, dan produk kosmetik
semua mengarahkan teropong mereka untuk membidik wanita sebagai sasaran
penjualan.
Penjelasan diatas pun
sebenarnya dapat menjawab pertanyaan kenapa wanita dijadikan urutan
pertama, ya karena wanita mempunyai potensi pasar yang sangat besar.
Nah
untuk pertanyaan ketiga, mari kita cermati lagi kata “Manusia” dalam
ayat diatas. Manusia tentu saja bukan hanya lelaki dan yang mencintai
keindahan seorang wanita juga bukan hanya lelaki.
Seorang Wanita juga
akan mencintai keindahan wanita lain.
Coba bayangkan ketika kita
berjalan jalan dengan pasangan kita di jalan dan kemudian bertemu dengan
seorang artis wanita yang cantik, pasti pasangan kita pun akan berkata
“cantik sekali dia…”.
Oops tapi tolong jangan jadikan
kecintaan wanita terhadap wanita lain sebagai dasar untuk melegalkan
hubungan seksual sesama jenis, jelas konteks nya sangat berbeda untuk
kebutuhan seksual
2. Anak-anak
Urutan kedua setelah wanita,
manusia akan selalu mencintai anak-anak.
Bagi seorang pemasar, anak-anak
adalah target “empuk” untuk dikembangkan pasarnya, sebut saja mulai
dari pakaian bayi, popok, mainan sampai pendidikan semua mengincar pasar
anak-anak.
Dari pasar yang besar tersebut dapat kita persempit dengan
menambahkan parameter usia. Kebutuhan seorang anak usia bayi dengan
balita tentu saja berbeda dan dari sini saja kita bisa membuat banyak
kombinasi 4P nya (Product, Price, Place dan Promotion).
Pasar anak-anak
pun tidak akan hilang karena sampai kapanpun anak-anak akan selalu ada
dan manusia akan selalu mencintai anak-anak. Oleh karena itu wajar jika
anak-anak menempati urutan kedua.
3. Harta Benda
Kebutuhan dasar selanjutnya adalah
harta benda.
Nah disini sang Pakar memberikan detail dari harta benda
dengan menyebutkan emas, perak, hewan ternak. Mari kita jabarkan satu
persatu
Emas dan Perak
Manusia dari jaman “Baheula” sampai
sekarang pun akan selalu mencintai yang namanya emas dan perak. Emas
melambangkan suatu logam mulia benilai tinggi yang pada jaman dahulu
digunakan oleh banyak negara sebagai alat tukar. Perak memiliki nilai
sedikit dibawah emas, dan beberapa negara pada masa lalu juga
menggunakan perak sebagai mata uang seperti cina. Nah, sebagai seorang
pemasar, pasar emas dan perak menyimpan sejuta potensi untuk
dikembangkan menjadi berbagai macam 4P.
Pada saat saya di Jakarta,
logam mulia sedang menjadi komoditi primadona yang diincar banyak orang,
dan logam mulia sebagai produk pun memiliki “p” lain yang beragam
seperti “price” yang berbeda tergantung beratnya. Produk lain yang
berhubungan dengan emas dan perak dapat kita kembangkan menjadi jasa
keuangan. Saat ini para penyedia jasa keuangan mulai dari bank dan non
bank bertaburan di seluruh penjuru planet bumi untuk menawarkan
keuntungan yang besar bagi konsumen mereka.
Dari sini dapat kita lihat
bahwa emas dan perak merupakan pasar besar setelah seorang manusia dapat
memenuhi kebutuhan mereka akan wanita dan anak-anak. Hal ini dapat kita
artikan, seorang manusia akan beralih ke produk-produk investasi hanya
setelah kebutuhan dasar keluarga mereka sudah terpenuhi.
Binatang Ternak
Ayat ini pertama kali turun di
tanah arab dimana pada masa lalu, orang menggunakan hewan ternak sebagai
alat transportasi dan juga merupakan simbol kehormatan seseorang. Pada
era modern saat ini, hewan ternak dapat kita artikan sebagai alat
transportasi seperti mobil, motor, perahu dan sebagainya. Tidak dapat
dipungkiri setiap orang pasti memiliki keinginan di dalam dirinya untuk
memiliki motor ataupun mobil. Pada saat pendapatan meningkat dan
kebutuhan dasar untuk keluarga telah terpenuhi seseorang pasti akan
beralih ke kebutuhan akan moda transportasi yang juga merupakan simbol
kesuksesan mereka.
Di Jakarta, kita dapat melihat
bahwa pasar motor dan mobil sangat besar dan menggiurkan. Produsen
otomotif berlomba membuat 4P yang tepat untuk konsumennya dengan
berbagai macam cara. Sebagai contoh, disaat harga bahan bakar melambung,
produsen otomotif akan membuat “product” berupa kendaraan yang hemat
bahan bakar dan membuat “price” yang terjangkau melalui “promotion”
berupa diskon besar kemudian menciptakan “place” berupa dealer maupun
pameran yang dapat dengan mudah dijangkau
Sungguh ayat ini membuktikan bahwa
Allah SWT sangat mengerti akan kebutuhan manusia sekaligus memberikan
pelajaran kepada manusia, bagi mereka yang mau berpikir. Ayat ini sudah
ada sejak empat belas abad yang lalu jauh sebelum para sarjana pemasaran
membuat teori tentang basic needs.