Kalau di kalangan Kristiani ada bilangan 666 sebagai bilangan
misterius maka di kalangan Muslim ada bilangan yang hampir sama dengan
bilangan 666 ini.
Angkanya sama yaitu 6.
Namun 6 nya berbaris 4 kali
yaitu 6666.
Perbedaan mencolok antara 666 dengan 6666 sebagai bilangan
misterius adalah tersurat dan tidak tersuratnya bilangan itu dalam kitab
suci.
Dalam Injil, bilangan 666 tersurat sebagai ayat dalam Kitab Wahyu
13 : 18, yang berbunyi sbb. :
"Yang penting di sini ialah hikmat :
barangsiapa yang bijaksana baiklah ia menghitung bilangan binatang itu,
karena bilangan itu adalah bilangan manusia, dan bilangannya adalah enam
ratus enam puluh enam."
Sedangkan dalam AlQuran 6666 tidak tersurat sama
sekali.
Banyak sebutan yang dilekatkan kepada bilangan 666.
Sedangkan bilangan
6666 hanya punya satu sebutan saja yaitu jumlah ayat dalam AlQuran. Bisa
disebut sebagai agak aneh jika 6666 disebut sebagai jumlah ayat karena
jumlah ayat AlQuran adalah 6236.
Cukup banyak orang yang ketika ditanya
tentang jumlah ayat dalam AlQuran menjawab dengan bilangan 6666.
Mari lepaskan 6666 dan lepaskan juga 6236. Lihatlah selisih kedua bilangan ini. Tepat 430. Ada “empat”, “tiga”, dan “nol”.
Lalu kita lihat beberapa catatan berikut.
Dalam tulisan Arab :
Tulisan “bismi” diawal kalimat basmalah, jumlah hurufnya adalah 3, dengankan tulisan “allah” di belakangnya berjumlah 4.
Kalimat “la ilaha illa allah” terdiri atas 4 kata, dan kalimat “muhammad rasul allah” terdiri atas 3 kata. Ada 4 huruf nun di akhir ayat Surat Pembuka, dan 3 huruf mim di akhir surat yang sama.
Surat AnNas sebagai surat terakhir tercatat sebagai surat yang ke 114.
Jika kita pakai basis 5 (karena angka tertingginya 4) lalu kita
terjemahkan ke bilangan desimal, kita akan memperoleh bilangan 34. Langkahnya sbb : (1×5^2) + (1×5^1) + (4×5^0) = 25 + 5 + 4 = 34.
Lambang 4, dan 3 mengarah kepada
adanya kesesuaian antara bilangan-bilangan tersebut dengan ciri-ciri
yang ada pada tubuh manusia. Barangkali, jika angka-angka itu sebagai
sandi maka sederhananya AlQuran adalah “kunci/alfatihah” untuk membuka “manusia/annas” agar tahu dzati/diri (bukan “jatidiri).
Inti AlQuran
adalah alfatihah, inti alfatihah adalah bismillah, inti bismillah adalah
huruf ba, dan huruf ba bukanlah huruf ba jika tak ada titik di
bawahnya.
Pernah saya baca "bi kana ma
kana, bi kunu ma yakunu … "
terjemahan bebasnya kira-kira sbb :
"karena ada
ba maka ada segala sesuatu, ba tidak ada maka segala sesuatu tidak
ada…. "
Titik dalam huruf Ba hendaknya tidak dipandang sebagai sebuah bentuk titik
seperti halnya titik di akhir kalimat atau di atas huruf i, tapi sebagai
sebuah simbol yang harus dicari pada diri sendiri …
Banyak titik dalam
AlQuran tapi hanya satu titik dalam diri
No comments:
Post a Comment