Beberapa waktu lalu pada hari jum'at yang terik mataharinya menyengat di kota kelahiran, terdengar seorang khatib sedang melakukan khotbah shalat jum'at yang materinya adalah penjelasan sebuah ayat yakni surat Al Ankabut ayat ke 41
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah, ialah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui." – (QS.29:41)
Sudah jelas arti tersurat pada surat Al Ankabuut ayat 41 tersebut atau pengertian mudahnya adalah sebagai berikut :
" Hanya Allah Ta'ala yang bisa memberikan perlindungan pada setiap umat yang dikehendaki Nya, dan tidaklah mungkin umat meminta pertolongan pada sesama mahluk yang lain diibaratkan seperti rumah laba-laba yang teramat rapuh sehingga tidak bisa memberikan perlindungan."
Setelah selesai melakukan shalat Jum'at tersebut tetap terngiang pada batok kepala ini tentang isi ayat yang luar biasa itu, lalu muncullah pertanyaan pada benak saya..
"Ya Allah, tidak sedikitpun dalam hati ini saya ragu akan Kebesaran dan Kuasa Mu, tetapi kenapa musti yang dijadikan perumpaan kok sarang laba-laba yang sudah jelas amat rapuh ? Kenapa bukan perumpamaan yang lain " ....
He he he semoga Allah yang Maha Pengampun menerima permohonan ampun dariku atas pertanyaan yang nakal ini.
Timbul semangat dan keyakinan pada diri ini tentang adanya makna/arti yang tidak kentara (tersirat) atau tersembunyi pada ayat tersebut. Setelah beberapa jam disibukkan pada rutinitas rutin sesampainya di rumah saya mencoba mengadakan riset kecil tentang Surat Al Ankabut ayat 41 tersebut, tentu saja riset yang paling mudah dilakukan adalah melalui mesin pencari Google.
Setelah browsing kesana kemari tiba-tiba saya tersentak di depan monitor, tentang sebuah riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti tentang kekuatan serat yang dihasil oleh salah satu spesies laba-laba yaitu Laba-laba kulit pohon darwin (Caerostris darwini) yang banyak tersebar di Madagaskar
Jika diterjemahkan tentang hasil riset penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut kurang lebih adalah :
"Riset yang kami lakukan terbukti bahwa serat laba-laba jenis Laba kulit pohon darwin memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan serat laba-laba jenis tersebut 10 kali lipat dari serat kevlar atau bahan pembuat rompi anti peluru dan direncanakan hasil penemuan tersebut akan dijadikan bahan pesawat luar angkasa karena amat ringan, liat dan kuat"
Sarang laba-laba yang pada Al Quran di surat Al Ankabut dijelaskan amat rapuh ternyata amat kuat, fenomena apa yang sedang terjadi pada hasil penelitian tersebut ?
Kenapa bisa begini, bukankah telah dijelaskan bahwa Al Quran akan relevan untuk umat sampai akhir zaman .... pasti ada penjelasan lain dibalik ini semua ? Atau sedemikian bebalnya otak saya ini ?
Sebuah artikel yang sangat bertolak belakang dengan penjelasan/terjemahan dari Al Quran tentang isi ayat ke 41 dari surat Al Ankabut tersebut !!!
Beragam pertanyaan tentang penjelasan Surat Al Ankabut ayat 41 terus menerus berkecamuk di kepala ini.
Duuh, muncul problem berikutnya karena modem yang nempel di laptop udah teriak minta diisi pulsa karena unlimitednya sudah berakhir he he he.......
Ya Allah, berilah jawaban pada otakku yang bebal ini hingga amat sulit mengerti tentang isi ayat tersebut.
Setelah beberapa saat melakukan transaksi di counter pulsa, register unlimited mingguan, sebungkus rokok dan membuat segelas kopi. Mulailah aktivitas browsing dimulai lagi terutama tentang spesies laba-laba pohon kulit darwin tersebut.
Beberapa saat setelah itu dari hasil bertanya dari mbah google terdapat penjelasan pada salah satu artikel bahwa :
"Laba-laba adalah salah satu hewan soliter yang artinya mereka melakukan aktifitas mencari makanan sendiri dengan membuat sarang yang terpisah dari kelompoknya."
Pada saat yang sama di tab berikutnya untuk kedua kalinya pada malam ini saya tersentak setelah membaca salah satu artikel mengenai tingkah laku khusus laba-laba pohon kulit darwin dan laba-laba pada umumnya. Kurang lebih inilah hasil terjemahan pada artikel tersebut
" Induk laba-laba sekali bertelur berjumlah ratusan dan menetas pada waktu bersamaan, setelah itu anak laba-laba yang masih kecil itu akan bersama-sama melakukan aktivitas memakan tubuh induknya sampai habis tidak tersisa sama sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, setelah tubuh si induk habis mereka akan melakukan proses kanibal berikutnya yakni memakan laba-laba lain yang lebih lemah sebelum akhirnya saling membubarkan diri dari kelompoknya dan membuat sarangnya masing-masing "
Maha Besar engkau ya Allah, ternyata inilah arti yang tersirat/tersembunyi dari surat Al Ankabut ayat 41 tersebut.
.
Perumpamaan tentang perlindungan di sarang laba-laba tersebut amatlah benar dan tetap akan relevan digunakan sampai akhir zaman.
Jika potongan puzzle dari hasil bertanya dari mbah google tersebut disatukan.
Menurut pendapat saya terjemahan bebasnya kurang lebihnya artinya seperti ini :
"Makna dari surat Al Ankabut ayat 41 bukan ditekankan pada sarang laba-laba yang seratnya rapuh (karena terbukti ada juga serat laba-laba yang lebih kuat dari kevlar) akan tetapi artinya lebih ditekankan pada sifat laba-laba yang saling bunuh untuk mempertahankan hidup masing-masing tanpa ada rasa kebersamaan diantara mereka sendiri. Termasuk memakan tubuh induknya, memangsa yang lemah pada kelompok mereka, akhirnya berpisah untuk membuat sarangnya masing-masing dan memulai siklus hidup dari awal lagi. Begitu seterusnya....."
Mungkinkah sarang laba-laba bisa memberikan perlindungan pada makhluk lain, jika sifat alamiah mereka seperti tersebut pada terjemahan bebas diatas. Menetas, memakan induknya, memangsa yang lemah dari kaumnya sendiri, membuat sarangnya masing-masing, menunggu mangsa datang dan menghisapnya.
Atau memang penjelasan tentang hal diatas adalah simbol atau perlambang dari Allah pada makhluk ciptaanNya yang bernama 'Manusia' Bukankah perlindungan bagi umat manusia hanya dari Allah Ta'alla dan atas seijin Allah Ta'alla bukan dari sesama makhluk.
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah, ialah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui." – (QS.29:41)
Sudah jelas arti tersurat pada surat Al Ankabuut ayat 41 tersebut atau pengertian mudahnya adalah sebagai berikut :
" Hanya Allah Ta'ala yang bisa memberikan perlindungan pada setiap umat yang dikehendaki Nya, dan tidaklah mungkin umat meminta pertolongan pada sesama mahluk yang lain diibaratkan seperti rumah laba-laba yang teramat rapuh sehingga tidak bisa memberikan perlindungan."
Setelah selesai melakukan shalat Jum'at tersebut tetap terngiang pada batok kepala ini tentang isi ayat yang luar biasa itu, lalu muncullah pertanyaan pada benak saya..
"Ya Allah, tidak sedikitpun dalam hati ini saya ragu akan Kebesaran dan Kuasa Mu, tetapi kenapa musti yang dijadikan perumpaan kok sarang laba-laba yang sudah jelas amat rapuh ? Kenapa bukan perumpamaan yang lain " ....
He he he semoga Allah yang Maha Pengampun menerima permohonan ampun dariku atas pertanyaan yang nakal ini.
Timbul semangat dan keyakinan pada diri ini tentang adanya makna/arti yang tidak kentara (tersirat) atau tersembunyi pada ayat tersebut. Setelah beberapa jam disibukkan pada rutinitas rutin sesampainya di rumah saya mencoba mengadakan riset kecil tentang Surat Al Ankabut ayat 41 tersebut, tentu saja riset yang paling mudah dilakukan adalah melalui mesin pencari Google.
Setelah browsing kesana kemari tiba-tiba saya tersentak di depan monitor, tentang sebuah riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti tentang kekuatan serat yang dihasil oleh salah satu spesies laba-laba yaitu Laba-laba kulit pohon darwin (Caerostris darwini) yang banyak tersebar di Madagaskar
Jika diterjemahkan tentang hasil riset penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut kurang lebih adalah :
"Riset yang kami lakukan terbukti bahwa serat laba-laba jenis Laba kulit pohon darwin memiliki kekuatan yang luar biasa. Kekuatan serat laba-laba jenis tersebut 10 kali lipat dari serat kevlar atau bahan pembuat rompi anti peluru dan direncanakan hasil penemuan tersebut akan dijadikan bahan pesawat luar angkasa karena amat ringan, liat dan kuat"
Sarang laba-laba yang pada Al Quran di surat Al Ankabut dijelaskan amat rapuh ternyata amat kuat, fenomena apa yang sedang terjadi pada hasil penelitian tersebut ?
Kenapa bisa begini, bukankah telah dijelaskan bahwa Al Quran akan relevan untuk umat sampai akhir zaman .... pasti ada penjelasan lain dibalik ini semua ? Atau sedemikian bebalnya otak saya ini ?
Sebuah artikel yang sangat bertolak belakang dengan penjelasan/terjemahan dari Al Quran tentang isi ayat ke 41 dari surat Al Ankabut tersebut !!!
Beragam pertanyaan tentang penjelasan Surat Al Ankabut ayat 41 terus menerus berkecamuk di kepala ini.
Duuh, muncul problem berikutnya karena modem yang nempel di laptop udah teriak minta diisi pulsa karena unlimitednya sudah berakhir he he he.......
Ya Allah, berilah jawaban pada otakku yang bebal ini hingga amat sulit mengerti tentang isi ayat tersebut.
Setelah beberapa saat melakukan transaksi di counter pulsa, register unlimited mingguan, sebungkus rokok dan membuat segelas kopi. Mulailah aktivitas browsing dimulai lagi terutama tentang spesies laba-laba pohon kulit darwin tersebut.
Beberapa saat setelah itu dari hasil bertanya dari mbah google terdapat penjelasan pada salah satu artikel bahwa :
"Laba-laba adalah salah satu hewan soliter yang artinya mereka melakukan aktifitas mencari makanan sendiri dengan membuat sarang yang terpisah dari kelompoknya."
Pada saat yang sama di tab berikutnya untuk kedua kalinya pada malam ini saya tersentak setelah membaca salah satu artikel mengenai tingkah laku khusus laba-laba pohon kulit darwin dan laba-laba pada umumnya. Kurang lebih inilah hasil terjemahan pada artikel tersebut
" Induk laba-laba sekali bertelur berjumlah ratusan dan menetas pada waktu bersamaan, setelah itu anak laba-laba yang masih kecil itu akan bersama-sama melakukan aktivitas memakan tubuh induknya sampai habis tidak tersisa sama sekali untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, setelah tubuh si induk habis mereka akan melakukan proses kanibal berikutnya yakni memakan laba-laba lain yang lebih lemah sebelum akhirnya saling membubarkan diri dari kelompoknya dan membuat sarangnya masing-masing "
Maha Besar engkau ya Allah, ternyata inilah arti yang tersirat/tersembunyi dari surat Al Ankabut ayat 41 tersebut.
.
Perumpamaan tentang perlindungan di sarang laba-laba tersebut amatlah benar dan tetap akan relevan digunakan sampai akhir zaman.
Jika potongan puzzle dari hasil bertanya dari mbah google tersebut disatukan.
Menurut pendapat saya terjemahan bebasnya kurang lebihnya artinya seperti ini :
"Makna dari surat Al Ankabut ayat 41 bukan ditekankan pada sarang laba-laba yang seratnya rapuh (karena terbukti ada juga serat laba-laba yang lebih kuat dari kevlar) akan tetapi artinya lebih ditekankan pada sifat laba-laba yang saling bunuh untuk mempertahankan hidup masing-masing tanpa ada rasa kebersamaan diantara mereka sendiri. Termasuk memakan tubuh induknya, memangsa yang lemah pada kelompok mereka, akhirnya berpisah untuk membuat sarangnya masing-masing dan memulai siklus hidup dari awal lagi. Begitu seterusnya....."
Mungkinkah sarang laba-laba bisa memberikan perlindungan pada makhluk lain, jika sifat alamiah mereka seperti tersebut pada terjemahan bebas diatas. Menetas, memakan induknya, memangsa yang lemah dari kaumnya sendiri, membuat sarangnya masing-masing, menunggu mangsa datang dan menghisapnya.
Atau memang penjelasan tentang hal diatas adalah simbol atau perlambang dari Allah pada makhluk ciptaanNya yang bernama 'Manusia' Bukankah perlindungan bagi umat manusia hanya dari Allah Ta'alla dan atas seijin Allah Ta'alla bukan dari sesama makhluk.
izin copas
ReplyDeleteSilahkan..... lanjut.
DeleteDi video Harun Yahya juga dijelaskan ttg kekuatan sarang laba2. Memang luar biasa. Buktinya serangga2 kecil spt lalat n capung klo terperangkap tdk bisa lepas. Sy sempat bingung juga spt Anda. Sampai suatu ketika sy mndengerkan bayan (ceramah) mp3 yg didalamnya ada ulasan ttg sarang laba2.
ReplyDeleteLaba2 itu mmbuat sarang di pojok2 rumah. Namun bila sang pemilik rumah pengen bersih2 rumah, diambilah sapu panjang dan dengan sekali sapu hancurlah sarang laba2 tsb.
Klo melihat di ayat2 sebelumnya, ada kisah ttg umat nabi Nuh, Luth, Ibrahim, Ad, Tsamud, Syuaib.. Maka umat2 tsb amat sombong dan merasa dirinya sudah berjaya dengan kekuatan, kekayaan, peradaban, pemikiran dan teknologinya. Tapi sekali Allah turunkan azab langsung hancurlah mereka spt sarang laba2 yg disapu habis oleh sang Pemilik rumah. Termasuk laba2 pohon kulit darwin sy kira sarangnya bisa dibersihkan dgn mudah pake sapu hehe.
Btw renungan Anda ttg kanibalisme laba2 insyaAllah smakin mmperkaya pemahaman kita. Wallahu a'lam.
Smoga Allah smakin mningkatkan dan mnjaga iman, pemahaman dan pengamalan kita akan Al Qur'an.
yang perlu digaris bawahi disini ialah, ingat bahwa yang lemah adalah rumah atau baitul ankabuut, bukan sarang atau nusjatul ankabuut. jadi, rumah mereka, dalam satu hal, memang lemah, untuk dihancurkan, tapi jika kita bahas dalam bahasa lain, yaitu sarang nya, jelas kuat dan memiliki banyak manfaat
ReplyDeletekalau jurnalnya ada gak kak ??
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletemaaf sebelumnya saya mau menambahi sedikit yaitu pada Surah al-‘Ankabut (29): 41 : “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindungnya selain Allah adalah seperti laba-laba yangmembuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahuinya).” kalo masalah serat pada jaring laba laba memang sangat kuat TAPI rumah si laba laba ini lah yang paling lemah karena tidak bisa melindungi dirinya sendiri seperti halnya orang musyrik yang membuat patung untuk mereka mintai pertolongan tapi patung tersebut tidak dapat melindunginya sehingga Allah memperumpamakan orang musyrik dengan laba laba yang sesungguhnya. sehingga mereka sama sama (maaf) bodoh dalam memilih perlindungan
ReplyDeletemungkin itu koreksi dan tambhannya dari saya dan semoga bermanfaat trimaksh
Nah, di situlah letak kehebatan Al Qur'an, Al Qur'an mengatakan auhanal buyut ( rumah/sarang paling lemah, Al Qur'an tdk mengatakan auhanal khuyut ( benang yg paling lemah )
ReplyDeleteizin copas gan
ReplyDeleteMinta izin Share ya, akhi. Jazakumullahu khayran...
ReplyDeleteNambahin gan.. saya pernah diskusi juga sial al-ankabut, disurat ini dosen menjelaskan juga soal berkeluarga, beliau mengatakan bahwa ternyata laba laba betina ketika mengandung anaknya itu dia akan memakan sang jantan untuk keperluan nutrisinya, ketika lahir maka si anak yg memakan induknya untuk keperluan nutrisinya seperti agan jelaskan. Dosen saya bilang itu bisa menggambarkan keadaan keluarga yg kalangkabut (kal-ankabut=spt labalaba) dimana seorang imam keluarga tidak bisa memimpin dan membimbing keluarganya maka akan hancur kalangkabut. Entah itu pas ditinggalkan warisannya malah berebut warisan atau yg lainnya. Jd pelajaran yg disampaikan bahwa dalam keluarga tetaplah seorang lelaki yg menjadi imam dan karena harus menjadi imam maka lelaki harus pandai, sholeh dan sukses dalam urusan rumah tangga agar keluarganya tidak kalangkabut. Terimakasih
ReplyDeleteYang saya pernah tau Al Ankabut merujuk pada "Laba-laba betina". Dan yang perlu diperhatikan dalam ayat 41 adalah kata auhan yg artinya lemah namun jg punya konotasi arti "mengerikan" atau "horror".
ReplyDeleteAyat ini menceritakan perumpamaan jika seseorang meminta pertolongan kepada selain Allah maka itu adalah perbuatan yang lemah dan atau mengerikan yang bakal punya akibat buruk pada dirinya sendiri.
Seperti diketaui, laba-laba betina setelah kawin akan memakan pejantannya, kemudian betina akan bertelur rayusan, kemudian setelah telur menetas dia akan memakan beberapa anaknya....setelah anaknya tumbuh akan salin memakan terhadap yang lemah, dan setelah dewasa maka sang induk akan menyerahkan tubuhnya untuk dimakan anaknya.
Itu adalah perumpamaan dari laba-laba yang mengerikan. Jadi kalo manusia berlindung pada sesuatu selain Allah, siap2 aja suatu saat dia akan termakan juga!